8 Bahan Kaos yang Paling Populer di Indonesia!

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kaos adalah jenis pakaian yang paling banyak digunakan di dunia. Selain bersifat unisex, kaos juga bisa dipakai untuk kesempatan formal maupun santai. Jenis bahan kaos pun sangat beragam sehingga memberi lebih banyak pilihan.

Setiap orang memiliki kecenderungan berbeda dalam memilih jenis kaos. Faktor kenyamananlah yang paling menentukan. Kaos jenis apa yang paling cocok untuk Anda? Untuk menjawabnya, kenali jenis-jenis bahan untuk membuat kaos berikut ini.

Daftar Isi

1. Bahan Katun

Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat kaos adalah katun. Bahan katun dikenal memiliki banyak kelebihan, yaitu halus, ringan, dingin, dan sangat nyaman di kulit. Satu-satunya kelemahan bahan katun adalah mudah kusut.

Seperti diketahui, bahan katun memiliki banyak jenis dan beberapa di antaranya merupakan jenis bahan yang sering digunakan untuk membuat kaos, yaitu:

Katun Combed

Jika Anda perhatikan, harga kaos dari bahan katun combed sedikit lebih mahal dibandingkan kaos dari katun biasa dan teksturnya juga lebih lembut. Tekstur yang sangat lembut ini disebabkan pada katun combed, serat katunnya sudah melalui proses khusus sebelum dipintal menjadi benang.

Katun combed dibuat dengan membuang serat-serat kapas yang pendek dan kemudian serat-seratnya disisir (combed) dengan sikat halus. Teknik ini menghasilkan kain yang halus, lembut, tetapi juga kuat dan sangat bagus untuk proses printing.

Katun Carded

Kualitas bahan kaos satu ini memang lebih rendah dibanding katun combed. Saat diraba, kain katun carded terasa sedikit lebih kasar dan tidak merata. Meskipun demikian, kaos berbahan katun carded hingga saat ini tetap populer karena harganya terjangkau.

Katun Organik

Bahan katun organik dibuat dari tanaman kapas yang dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk dan pestisida. Karena itu, kaos yang dibuat dari katun organik memiliki tekstur yang sangat lembut dan nyaman, tetapi harganya pun lebih mahal.

Katun Pima

Kaos dari katun pima merupakan jenis yang paling tinggi kualitasnya. Katun pima dibuat dari serat yang ekstra panjang sehingga tekstur kaos terasa sangat lembut, tahan lama, dan warnanya tidak mudah pudar. Keunggulan katun pima adalah setelah dicuci, kaos akan terasa lebih lembut.

Katun Slub

Permukaan kain katun slub tidak terlalu halus, terdapat bintik-bintik kecil yang dihasilkan dari proses penenunannya. Kaos yang dibuat dari katun slub bersifat ringan, adem, dan tidak melekat di tubuh. Bahan ini juga memang dirancang untuk memiliki permukaan bertekstur sehingga tidak perlu disetrika.

2. Bahan Linen

Linen juga populer sebagai bahan pembuat kaos. Kain ini dibuat dari serat yang berasal dari tanaman rami. Kain ini sangat cocok untuk membuat kaos karena ringan, menyerap keringat, cepat kering seperti bahan fleece, dan berpori sehingga tidak membuat gerah. Hanya saja, kain linen sangat mudah kusut.

Dengan kelebihan tersebut, beberapa merek kaos terkenal pun dibuat dari linen. Salah satu alasannya adalah karena serat rami menghasilkan permukaan kain yang bertekstur sehingga kaos tampak unik. Dalam kondisi basah, bahan linen menjadi lebih kuat dan setelah dicuci, kaos linen justru makin lembut.

3. Bahan Polyester

Bahan poliester memiliki banyak kelebihan. Seperti linen, bahan polyester sangat cepat kering sehingga tidak mudah berjamur. Namun, poliester lebih mudah dirawat karena tidak perlu disetrika dan bisa dicuci menggunakan mesin. Meski dicuci berulang kali, kaos poliester tidak menyusut ataupun melar.

Perlu diketahui, kaos tidak selalu dibuat dari satu jenis bahan saja, tetapi bisa juga merupakan kombinasi dari 2–3 jenis kain untuk mendapatkan kualitas terbaik. Contohnya adalah kombinasi katun dan poliester yang menghasilkan kaos yang ringan, dingin, sekaligus kuat dan tidak mudah kusut.

4. Bahan Rayon

Kaos dari bahan rayon banyak digunakan untuk membuat pakaian olahraga. Bahan kaos ini memiliki banyak keunggulan, yaitu lembut, jatuh, adem, mengikat warna dengan baik, dan sangat mudah menyerap keringat. Kelemahan kaos rayon adalah mudah kusut, mengerut, ataupun melar.

Rayon sering disebut sebagai “sutra buatan” karena kain rayon dibuat dari serat hasil regenerasi selulosa beberapa jenis tumbuhan, termasuk kapas. Bahan rayon termasuk jenis kain semisintetis karena serat yang digunakan untuk membuat benang rayon berasal dari polimer organik.

5. Bahan Spandeks

Bahan spandeks sering disebut juga bahan lycra, meskipun sebetulnya lycra adalah merek, bukan nama jenis kain. Pada pembuatan kaos, bahan spandeks sering dikombinasikan dengan bahan lain. Spandeks banyak digunakan untuk membuat baju atlet karena memudahkan pemakainya untuk bergerak bebas.

6. Bahan Hyget

Bahan hyget merupakan salah satu bahan untuk kaos berkualitas rendah karena dibuat dari bahan dasar pembuatan plastik. Kainnya sangat tipis dan harganya sudah pasti sangat murah. Karena itulah, bahan ini sering dipakai untuk mencetak kaos dalam jumlah banyak, misalnya kaos-kaos untuk kampanye.

7. Bahan Tri-Blend

Bahan tri-blend dibuat dari kombinasi atau penggabungan tiga jenis serat, yaitu poliester, katun, dan rayon yang ditenun secara bersamaan.

Adapun komposisinya adalah poliester 50%, katun 25%, dan rayon 25%. Perpaduan ini menghasilkan kaos yang halus dan lembut, tidak mudah kusam, serta cukup lentur.

8. Bahan TC (Tetoron Cotton)

Kaos berbahan TC merupakan kaos yang dibuat dari 65% bahan tetoron dan 35% cotton (kapas). Meski tidak murni dibuat dari serat katun, bahan ini memiliki kualitas yang cukup bagus, di antaranya adalah terasa lembut saat dipakai, lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar seperti bahan babyterry.

Ada orang yang beranggapan bahwa mengetahui jenis-jenis bahan kaos tidaklah terlalu penting. Yang paling penting adalah kaos terasa nyaman dipakai dan sesuai dengan kepribadian. Padahal, mengetahui jenis bahan untuk membuat kaos akan memudahkan saat memilih kaos yang nyaman.

Leave a Reply