Bahan Katun: 15 Jenis yang Paling Favorit, Mau Tau?

Di Indonesia, bahan katun sangat populer karena sangat cocok digunakan di negara beriklim tropis. Katun dibuat dari serat kapas alami (cotton) yang bersifat sangat mudah menyerap keringat dan serat kainnya berongga sehingga kulit bisa tetap “bernapas”.

Kain ini banyak jenisnya karena teknik tenun dan kualitas serat kapasnya berbeda-beda. Selain itu, saat ini, katun juga dibuat dari campuran serat kapas dengan serat lainnya. Berikut beberapa jenis kain katun yang cukup dikenal.

Daftar Isi

1. Katun Biasa

Katun biasa dibuat dari 100% serat kapas tanpa bahan campuran lainnya sehingga memiliki ciri khas kain katun, yaitu tidak panas, teksturnya halus dan lembut sehingga nyaman di badan. Kain ini juga kuat, awet, dan mudah dirawat. Karena murni terbuat dari serat alami, katun tidak menyebabkan alergi.

2. Katun Jepang

Kain katun Jepang dikenal sangat halus dan nyaman karena dibuat dari 90%-100% serat kapas kualitas premium yang sangat lembut sehingga harganya pun cukup mahal. Kain ini memiliki ciri-ciri:

  • Permukaan glossy,
  • Motif cerah dan colorful,
  • Warna tidak mudah pudar atau luntur,
  • Daya serap keringat lebih baik dari katun biasa, dan
  • Pada sisi ujung kain terdapat tulisan “Japan design” atau kode warna khusus.

3. Katun Linen

Katun linen terbuat dari campuran antara serat kapas dan serat pohon rami. Harga kain ini cukup mahal karena proses pembuatannya lumayan rumit. Meski agak kaku, kain ini lembut dan dingin sehingga cocok untuk bahan pakaian kasual. Kelemahan dari kain ini adalah seratnya mudah terlepas.

4. Katun Rayon

Sesuai namanya, kain ini dibuat dari campuran antara serat kapas dengan serat rayon, yaitu serat semisintetis yang berasal dari polimer organik. Ciri khas katun rayon adalah ringan, tidak licin, terasa dingin dan nyaman, permukaannya lebih berkilau, serta mudah dirawat.

5. Katun Silk

Dilihat dari namanya, jelas bahwa bahan katun yang satu ini dibuat dari campuran antara serat sutra dan serat kapas. Saat ini, katun sutra banyak digunakan untuk membuat gaun dan rok. Ciri khas kain ini adalah ringan, licin, kuat, dan halus sehingga nyaman digunakan.

6. Katun Flanel

Ciri khas katun flanel adalah teksturnya lebih tebal, lembut, dan agak berbulu. Kain ini banyak digunakan untuk membuat kemeja motif kotak. Sifat kain ini hampir sama dengan bahan babyterry, yaitu memberikan rasa hangat.

Kain ini dibuat dengan teknik tenun plain weave dan pada salah satu sisinya dilakukan proses penyikatan (brushed) menggunakan mesin sehingga menghasilkan permukaan yang lembut. Pada flanel kotak-kotak, benang yang digunakan sudah mengalami proses perwarnaan terlebih dahulu sebelum ditenun.

7. Katun Combed

Kain katun combed dibuat dari benang yang sudah melalui proses khusus, yaitu dengan cara disisir (combed) untuk memisahkan serat-serat kapas yang pendek dan hanya serat panjang yang dipintal menjadi benang. Hasilnya, kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.

8. Katun Carded

Hampir serupa dengan katun combed, kain katun carded juga melalui proses khusus pada tahap pembuatan benangnya, yaitu proses penggarukan (carded). Pada proses ini, serat-serat pendek masih terbawa sehingga benang yang dihasilkan tidak sehalus benang untuk membuat katun combed.

9. Katun Satin

Kain ini dibuat dari 100% serat kapas seperti katun biasa, tetapi dibuat dengan teknik satin, yaitu teknik menenun yang dilakukan untuk menghasilkan kain dengan permukaan yang mengilap dan berkilau, tidak seperti bahan ceruti yang permukaannya memiliki tekstur seperti kulit jeruk.

10. Katun Denim

Sebenarnya, bahan denim sendiri sudah pasti dibuat dari katun. Bahan denim dibuat dari benang katun yang dianyam dengan pola tenun twill, yaitu teknik tenun tekstil dengan pola diagonal paralel atau sejajar/searah. Seperti sudah diketahui, bahan denim banyak dibuat menjadi celana, rok, dan jaket.

11. Katun Spandeks

Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa jenis bahan katun ini dibuat dari campuran antara serat kapas dengan serat sintetis spandeks atau lycra. Dengan demikian, ciri khas kain ini adalah bersifat stretch (dapat diregangkan) dengan tingkat elastisitas tergantung banyaknya serat spandeks yang digunakan.

12. Katun Supernova

Selain harganya murah, katun supernova sangat adem dan jika diraba terasa empuk, lembut, dan halus, tetapi tidak licin. Kain ini juga ringan, tetapi tidak jatuh. Berbeda dengan kain katun pada umumnya, serat-serat halus pada permukaan bahan supernova tampak terburai.

13. Katun Ima

Katun ima merupakan jenis katun yang diimpor dari Jepang. Meski memiliki ketebalan yang sama dengan katun supernova, katun ima memiliki kualitas dan kekuatan yang lebih baik. Hal ini disebabkan seratnya lebih rapi, tidak ada serabut halus seperti pada katun supernova.

Jika diraba, tekstur permukaan kain katun ima terasa licin. Meskipun relatif tipis, kain ini tidak menerawang. Denggan karakteristik tersebut, ditambah harga yang tak terlalu mahal, katun ima cukup banyak digunakan untuk membuat aneka produk busana.

14. Katun Toyobo

Setingkat di atas katun ima, ada katun toyobo. Bahannya tidak kaku, ringan, dan halus. Kain ini lebih tebal dari katun ima dengan ketebalan yang pas untuk pakaian formal maupun santai. Seratnya pun rapat sehingga tidak menerawang. Untuk kualitas terbaik, katun toyobo impor adalah pilihan yang tepat.

15. Katun Prada

Dalam bahasa Jawa, prada berarti “emas”. Jadi, katun perada adalah kain katun yang pada permukaannya dihiasi motif tertentu dengan sentuhan lapisan berwarna emas atau perak.

Dahulu, warna keemasan benar-benar berasal dari serbuk emas, tetapi sekarang sudah banyak pewarna khusus untuk kain perada.

Di samping banyak kelebihannya, bahan katun juga memiliki sedikit kelemahan, yaitu mudah susut karena elastisitasnya kurang, mudah berbulu karena seratnya pendek, dan warnanya mudah luntur. Akan tetapi, kekurangan tersebut bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.

Leave a Reply