Bahan Rayon: Disebut Mirip Sutra, Benarkah?

Santung, pernahkah Anda mendengar istilah tersebut? Benar, kain santung adalah nama lain dari bahan rayon. Sebutan ini dipakai di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya daerah-daerah penghasil kain batik, seperti Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Lalu, bagaimana dengan sutra? Sama populernya dengan bahan linen, siapa yang tidak mengetahuinya? Material busana yang diekstrak dari kepompong ulat sutra ini menjadi saksi bisu maju-mundurnya peradaban Cina, sejak masa sebelum Masehi sampai sekarang.

Daftar Isi

Persamaan Rayon & Sutra

Ada beberapa hal menarik antara kain rayon dan sutra, mungkin banyak yang belum mengetahui, berikut ulasannya:

Terbuat dari Bahan Alami

Kain sutra terbuat dari serat alami yang berasal dari larva ulat sutra. Jenis ulat sutra yang digunakan adalah ulat sutra murbei. Larva atau kepompong ulat sutra menghasilkan protein berbentuk helaian-helaian yang dapat dipintal menjadi benang.

Meski pengolahannya menggunakan metode kimiawi, rayon juga masih bisa dikatakan terbuat dari bahan alami. Ini karena bahan dasarnya adalah selulosa hasil ekstraksi bubur kayu.

Permukaannya Licin & Berkilau

Rayon dan sutra sama-sama memiliki permukaan yang licin, tidak seperti bahan oxford yang kasar namun tidak membuat gerah. Kain-kain ini bersifat jatuh dan lembut saat disentuh. Tebal dan tipisnya kain sutra dan rayon tidak memengaruhi kelembutannya.

Secara kasat mata, tampilan keduanya juga hampir mirip, yaitu dengan sedikit kilauan yang hanya muncul jika permukaan kain-kain tersebut terkena cahaya.

Berdaya Serap Tinggi

Serat rayon berdaya serap tinggi, sehingga memudahkan proses pewarnaan dan pencetakan motif. Selain itu, serat kain rayon pun menghasilkan sirkulasi udara yang baik. Kain rayon begitu sejuk di kulit sehingga nyaman dikenakan di segala suasana.

Di Indonesia yang relatif panas sepanjang tahun, kain rayon banyak dipilih untuk menjadi bahan pakaian wanita.

Kurang Elastis

Kain rayon dan sutra dikenal tidak memiliki elastisitas yang bagus. Tidak seperti spandeks, bahkan katun, bahan-bahan ini tidak mampu kembali ke bentuk semula apabila usai diregangkan. Ini menjadi salah satu kelemahan dari keduanya.

Namun belakangan ini, pabrik-pabrik tekstil telah menemukan cara untuk meningkatkan elastisitas kain rayon dan sutra. Salah satunya dengan mencampurkan serat-serat sintetik yang bersifat elastis ke dalam tenunannya, salah satunya pada bahan rayon spandeks.

Membutuhkan Perlakuan Khusus

Dalam kondisi tertentu, jalinan serat pada keduanya rentan mengalami kerusakan. Bahan-bahan tersebut harus dirawat secara cermat agar memiliki masa pakai yang lebih panjang.

Pencucian sebaiknya dilakukan secara manual tanpa menggunakan detergen keras. Penggunaan mesin cuci tidak disarankan, begitu pula menyetrika dengan suhu terlalu panas. Kain ini dapat menyusut setelah dicuci dan rentan berkerut saat terkena panas berlebihan.

Sejak Awal Rayon Dibuat untuk Menggantikan Sutra

Ketika kimiawan Louis Pasteur dan Hilaire Bernigaud menyempurnakan serat temuan Sir Joseph Swan pada abad ke-19, rayon memang dibuat untuk menggantikan sutra. Pasalnya, kala itu produksi sutra Prancis turun drastis akibat wabah yang menggugurkan budidaya ulat sutra.

Rayon adalah serat sintetik, atau lebih tepatnya semisintetik, pertama yang berhasil dikembangkan manusia. Peneliti membuat serat tersebut melalui metode regenerasi selulosa menggunakan cairan kimia.

Jika kain rayon disebut sebagai sutra artifisial, bahan taiga juga dapat dikatakan sebagai kulit artifisial. Taiga terbuat dari polimer sintetik, yaitu polivinil klorida dan poliuretan, melalui metode pengolahan khusus agar menjadi semirip mungkin dengan kulit sapi asli.

Kain rayon versi Hilaire Bernigaud dan Louis Pasteur dahulu berbeda dengan sekarang. Kini, setidaknya ada dua jenis metode pengolahan yang biasa digunakan, yaitu rayon cupramonium atau rayon bemberg dan bahan rayon viscose.

Rayon cupramonium menggunakan campuran garam tembaga dan amonia untuk meregenerasi selulosa kayu. Di sisi lain, rayon viscose melarutkan selulosa xanthate dalam natrium hidroksida encer. Pada masa sekarang, mayoritas produksi kain rayon mengadopsi cara yang kedua ini.

Viscose merupakan salah satu jenis kain rayon yang paling mirip dengan sutra. Serat buatan ini dianggap mampu menggantikan posisi kain sutra di dunia tekstil. Selain tak perlu ulat sutra, proses produksi rayon cukup mudah dan membutuhkan sedikit biaya.

Saat ini, India menjadi pemasok rayon terbesar di dunia, yakni sebanyak 24% dari seluruh peredarannya. Sementara negara-negara lain, seperti Jerman, Brazil, Cina, Amerika Serikat, Austria, Kanada, dan Laos menguasai sisanya.

Kekurangan Kain Rayon

Tak ada gading yang tak retak. Nyatanya, rayon yang berkualitas juga meniru mentah-mentah karakter sutra, baik dari sisi positif maupun negatifnya. Sebagus apapun jenis kainnya, setinggi apapun kualitasnya, masih ada beberapa kekurangan yang terdapat pada setiap lembarnya.

  • Tipis dan Transparan

Kain rayon umumnya tipis dan cukup transparan, seratnya pun dinilai kurang memiliki ketahanan. Kain rayon akan cepat rusak jika terlalu sering terkena panas atau hujan. Bahkan meski hanya sekadar paparan sinar matahari atau keringat yang mengandung kelembapan.

  • Rentan

Busana dari rayon sebaiknya tidak dipakai dalam kondisi-kondisi ekstrem dan berlebihan. Ketika basah, kekuatan rayon menurun hingga menjadi 30–70%. Jika semakin sering dipakai, bahan ini mungkin akan menjadi kaku dan kasar.

  • Mudah Kusut

Ketika dipakai, kain ini mudah kusut sehingga mengurangi kerapiannya. Sayangnya, rayon yang berkerut dan kusut juga tidak cepat kembali ke bentuk semula. Jadi, jangan heran apabila potongan baju rayon Anda berubah setelah dicuci secara tidak hati-hati.

Namun, jika Anda menginginkan bahan pakaian yang murah dan tampak mewah, rayon merupakan pilihan yang tepat.

Harga bahan rayon berkisar mulai dari Rp15.000,00 per meter, baik berwarna maupun bermotif. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan harga bahan wolfis standar. Dengan demikian, Anda bisa memperoleh kain yang selembut sutra dengan harga yang sangat terjangkau.

Leave a Reply