Bahan Sifon: 9 Jenis yang Menawan, Apa Saja?

Di antara berbagai jenis kain yang ada, bahan sifon termasuk yang cukup populer dalam industri pakaian di Indonesia. Kainnya yang ringan dan tipis membuat bahan ini banyak disukai karena cocok dengan iklim tropis yang cenderung panas.

Produk pakaian berbahan sifon sangat mudah dijumpai, mulai dari gaun pesta, blus, kebaya, gamis, hingga jilbab aneka model. Tak hanya motif dan warnanya yang bervariasi, kain sifon juga terdiri dari beberapa jenis yang berbeda.

Daftar Isi

Sejarah dan Perkembangan Sifon

Sifon (chiffon) dalam bahasa Prancis berarti “kain” atau “lap”. Namun, istilah ini kemudian identik dengan kain tipis berkilau yang ditenun dengan teknik tertentu. Kain sifon memiliki ciri khas lembut, tipis, ringan, dan semitransparan dengan tenunan sederhana.

Kain sifon pertama kali diciptakan di Prancis dan pada mulanya dibuat dari serat sutra sehingga dikenal sebagai kain yang mahal. Meski demikian, sifon sangat disukai kaum wanita kelas atas di Eropa dan Amerika sehingga permintaan akan kain ini sangat tinggi.

Para produsen tekstil kemudian mengganti sutra dengan serat sintetis, diawali dari nilon, poliester, kemudian rayon. Hingga sekarang, sebagian besar kain sifon yang ada dibuat dari serat poliester karena meskipun tidak bisa menyamai kelembutan sutra, sifon poliester sekilas tampak seperti sifon sutra.

Proses Pembuatan Sifon

Kain sifon dibuat dengan proses penenunan yang unik, yaitu menggunakan benang yang dibentuk seperti huruf S dan Z. Benang berbentuk S ditenun ke dalam benang berbentuk Z sehingga menghasilkan kain yang sedikit mengerut, elastis, dan bertekstur.

Meskipun menggunakan mesin, proses pembuatan bahan sifon membutuhkan waktu yang lebih lama daripada jenis kain lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan kain yang terkenal sangat halus dan lembut ini. Kain sifon terkadang juga dibuat dengan tenun tangan.

Kain sifon terutama digunakan untuk membuat pakaian wanita eksklusif, seperti gaun malam, gaun dan gamis pesta, jilbab, atau busana untuk acara khusus. Namun, berbeda dengan bahan babyterry yang tebal, kain sifon sangat tipis dan menerawang sehingga pakaian harus dilapisi kain furing.

Jenis Sifon dari Serat Alami

Sifon yang dibuat dari serat alami ada dua macam, yaitu sifon sutra yang dibuat dari serat kepompong ulat sutra dan sifon katun yang ditenun dari serat kapas. Berikut ulasannya.

1. Sifon Sutra (Silk Chiffon)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sifon sutra adalah jenis kain sifon yang pertama kali dibuat dan memiliki kualitas paling baik. Sifon sutra sangat elegan, lembut, jatuh, dan luwes mengikuti gerak tubuh sehingga banyak dipakai untuk membuat gaun pengantin, gaun pesta, gamis, kerudung, dan scarf.

Kain sifon sutra juga tidak lepas dari kekurangan, yaitu mudah robek sehingga membutuhkan perawatan ekstra. Untuk menghindarinya, gaun atau gamis dari sifon sutra sebaiknya dibuat dengan model longgar (loose). Kekurangan lainnya tentu saja adalah harganya yang sangat mahal.

2. Sifon Katun (Cotton Chiffon)

Selain memiliki ciri khas sifon, kain ini pun memiliki karakteristik bahan katun, yaitu daya serapnya bagus dan sangat nyaman dipakai. Seperti halnya bahan supernova yang juga terbuat dari katun, jenis sifon ini banyak dibuat menjadi gamis, kerudung, atau syal, tetapi sifon katun bahannya lebih jatuh.

Jenis Sifon dari Serat Sintetis

Agar harganya lebih terjangkau, kain sifon pun kemudian dibuat dari serat sintetis dengan tetap memperhatikan kualitasnya. Ada tiga jenis kain sifon yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu sebagai berikut.

3. Sifon Nilon (Nylon Chiffon)

Meski harganya murah, jangan khawatir soal kualitas. Kain sifon nilon tetap memiliki karakteristik sifon yang lembut, tipis, dan jatuh. Bahkan, sifon nilon memiliki kelebihan, yaitu lebih kuat dan mudah dirawat. Selain gaun pengantin atau gaun pesta, sifon nilon juga banyak dipakai untuk membuat tirai.

4. Sifon Poliester (Polyester Chiffon)

Seperti sifon nilon, sifon poliester lembut dan jatuh. Bedanya, sifon poliester ditenun dengan teknik plain weave (tenun polos), sedangkan sifon nilon memakai teknik knit weave (tenun rajut). Kekurangan kain ini adalah pilihan warnanya terbatas karena serat poliester sulit menyerap warna.

5. Sifon Rayon (Rayon Chiffon)

Serat rayon termasuk serat semisintetis karena dibuat dari regenerasi selulosa tumbuh-tumbuhan. Karena itulah, harga kain sifon rayon sedikit lebih mahal dibanding sifon sintetis murni seperti sifon nilon dan sifon poliester.

Jenis Sifon dari Campuran Serat Alami dan Sintetis

Kelompok ketiga ini lahir dari keinginan untuk menggabungkan keunggulan serat alami dan serat sintetis. Jenis kain sifon yang termasuk kategori ini adalah sebagai berikut.

6. Blend Chiffon

Blend chiffon dibuat dari campuran serat sutra dan poliester. Hasil pencampuran ini menghasilkan kain yang memiliki perpaduan karakter sutra yang lembut dan jatuh dengan sifat poliester yang kuat dan elastis.

7. Sifon Hycon (Hycon Chiffon)

Jenis bahan sifon yang disebut sifon hycon ini memiliki ciri sulit dibentuk karena sifatnya ringan dan licin. Harga kain ini relatif murah, tetapi dengan sifatnya yang jatuh, sifon hycon akan mengasilkan gaun yang sangat cantik.

8. Sifon Cerruti (Cerruti Chiffon)

Memiliki tekstur berbintik-bintik halus seperti kulit jeruk, kain sifon cerruti memang tidak sehalus sifon hycon. Akan tetapi, kain ini lebih mudah dibentuk, lebih berat, dan sedikit lebih elastis sehingga sangat bagus untuk pembuatan busana maupun jilbab.

9. Sifon Crepe (Crepe Chiffon)

Dibandingkan dengan sifon cerruti, sifon crepe lebih tebal dan lebih elastis, tetapi teksturnya hampir sama. Bersama bahan moscrepe, kain sifon crepe menjadi bahan favorit untuk dibuat menjadi kerudung atau jilbab yang sedang menjadi tren sekarang ini.

Dengan penggunaan serat sintetis, siapa pun kini bisa mengenakan produk dari bahan sifon dengan harga terjangkau. Sementara itu, sifon sutra tetap dibuat, tetapi menjadi produk eksklusif dengan harga yang sangat tinggi. Yang mana pilihan Anda?

Leave a Reply