10 Jenis Kain Paling Banyak Digunakan (dalam Industri Pakaian)

Tekstil diperkirakan sudah dikenal sejak zaman Neolitikum (8000–2000 SM). Selanjutnya, penemuan mesin pemintal benang, mesin tenun, dan serat-serat sintetis terus berkembang hingga bisa menghasilkan berbagai jenis kain seperti yang ada sekarang.

Kini, kain tidak lagi hanya bisa dibuat dari serat alami, tetapi juga dari serat buatan (sintetis) atau campuran keduanya. Jenis-jenisnya pun nyaris tak terhitung, dan di antaranya terdapat kain yang paling banyak digunakan dalam industri pakaian. Berikut ulasannya.

Daftar Isi

1. Kain Katun

Kain katun dibuat dari serat kapas alami dan dikenal sebagai kain yang paling nyaman di kulit. Pada mulanya, katun dibuat dari 100% serat kapas alami, tetapi sekarang, katun dibuat dari campuran serat kapas dengan serat lainnya, baik serat alami (sutra dan rami) maupun sintetis (poliester dan spandeks).

Karakteristik utama kain katun adalah teksturnya halus dan lembut, adem, menyerap keringat, dan awet. Beberapa jenis katun yang saat ini banyak digunakan dalam industri mode adalah katun Jepang, katun ima, katun silk, katun spandeks, katun combed, termasuk juga bahan toyobo. Meski tak semuanya dibuat dari serat alami, kain-kain tersebut tetap nyaman di kulit.

2. Kain Sutra

Kain sutra dibuat dari serat alami yang dihasilkan kepompong ulat sutra. Tampilannya sangat berkelas karena permukaan kainnya mengilap dan teksturnya sangat halus. Hingga saat ini, kain sutra dikenal sebagai kain termahal dalam industri tekstil karena selain mewah, proses produksinya pun cukup lama.

Di samping halus dan elegan, jenis kain ini memiliki banyak kelebihan lain, yaitu dingin, nyaman saat dikenakan, tahan lama, menyerap keringat, serta tidak menimbulkan alergi karena terbuat dari serat alami. Akan tetapi, kain sutra juga memiliki kekurangan, yaitu perawatannya relatif sulit.

3. Kain Wol

Kain wol dibuat dari serat yang diambil dari bulu binatang seperti domba atau hewan tertentu lainnya yang sifatnya halus dan telah diproses secara khusus menjadi benang, kemudian ditenun atau dirajut. Kain wol digunakan untuk membuat baju-baju hangat, seperti sweater, jaket, juga aksesori seperti scarf.

Beberapa ciri khas kain wol yang perlu diketahui:

  • Kainnya tebal dan berkesan mewah,
  • Mudah menyerap air,
  • Mampu menjaga tubuh tetap hangat,
  • Tahan terhadap api,
  • Sangat awet, dan
  • Bisa meregang hingga 30% dalam keadaan kering dan 50% saat basah.

4. Kain Linen

Kain katun memang paling populer, tetapi kain linenlah yang pertama kali digunakan untuk membuat pakaian. Sama seperti katun, kain linen juga dibuat dari serat alami. Bedanya, kain linen menggunakan serat tanaman rami.

Penggunaan serat rami menghasilkan karakteristik bahan yang istimewa dan mudah dibedakan dari jenis kain lainnya. Seratnya sangat terlihat jelas dan meskipun sedikit kaku, tekstur kain linen justru lebih halus daripada katun. Tak heran jika harganya pun lebih mahal dibanding katun.

5. Kain Denim

Sama seperti katun, denim dibuat dari serat kapas alami. Bedanya, pada bahan denim, benang katun dianyam dengan teknik tenun twill sehingga menghasilkan garis diagonal paralel yang menjadi ciri khas kain denim. Selain dari katun, kain denim kini juga ada yang dibuat dengan campuran serat spandeks.

Karena kainnya tebal dan kuat, kain denim pada awalnya digunakan untuk membuat pakaian para pekerja tambang. Selanjutnya, bahan ini juga banyak dibuat menjadi celana panjang dan jaket. Kini, kain denim dibuat dengan ketebalan bervariasi sehingga bisa dibuat menjadi rok, blus, dan casual dress.

6. Kain Drill

Ciri khas kain drill adalah adanya garis-garis diagonal pada permukaan kain karena kain drill ditenun dengan pola miring (diagonal) menggunakan jalinan benang yang kuat. Benang yang digunakan berasal dari campuran antara benang katun dan sintetis, yaitu rayon dan poliester.

Berdasarkan ukuran seratnya, ada tiga macam kain drill: kain twist (serat kecil), American drill (serat sedang), dan Japan drill (serat besar).

Kain drill yang ringan digunakan untuk membuat kemeja, safari, blus, dan pakaian olahraga, sedangkan yang tebal digunakan untuk membuat seragam tentara dan seragam kerja.

7. Kain Spandeks atau Lycra

Kain spandeks atau lycra dikenal sebagai bahan kaos karena sifatnya yang sangat elastis. Kain ini juga kuat dan antikusut sehingga sering dijadikan bahan pakaian olahraga. Karena panas dan kurang menyerap keringat, bahan spandeks sering dikombinasikan dengan katun sehingga lebih nyaman.

8. Kain Polyester

Seperti spandeks, kain poliester juga sangat elastis dan tidak mudah kusut. Selain itu, warna kainnya tidak mudah luntur atau pudar karena proses pewarnaannya dilakukan menggunakan zat warna disperse. Jenis ini juga tahan terhadap pelarut organik, pencucian kimia, serta bakteri dan jamur.

9. Kain Velvet

Jenis lain yang juga memiliki tampilan “wah” adalah kain velvet atau beledu (beludru) sehingga banyak digunakan untuk membuat gaun malam, meski sekarang banyak juga dibuat menjadi pakaian kasual. Dalam pembuatannya, kain velvet ditenun dengan kain ganda pada alat tenun khusus.

Karakteristik bahan velvet adalah kainnya tebal dan permukaannya memiliki bulu-bulu halus, tetapi tidak sehalus bulu-bulu pada bahan babyterry. Kain velvet dibuat dari sutra, katun, viscose, poliester, atau rayon. Kelemahan kain ini adalah tidak tahan panas sehingga tidak boleh disetrika.

10. Kain Satin

Sebenarnya, satin bukanlah nama serat untuk membuat kain, melainkan metode pembuatan kain dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga menghasilkan permukaan kain yang glossy. Kain satin banyak dibuat menjadi gaun dan blus yang memberi kesan mewah dan feminin.

Pada awalnya, kain satin dibuat dari sutra, tetapi sekarang, kain ini dibuat dari berbagai jenis serat, seperti katun, poliester, atau nilon. Sekilas, kain satin memiliki kemiripan dengan kain sutra, teksturnya pun lembut, meski tidak selembut sutra.

Mengenal jenis kain sangat penting bagi Anda yang menyukai fesyen agar bisa memilih busana yang paling sesuai dengan karakter dan aktivitas. Selain itu, penting juga bagi Anda yang memiliki keinginan untuk berkecimpung dalam dunia mode. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply