4 Rumah Adat di Indonesia yang Memiliki Replika di Luar Negeri

Rumah adat di Indonesia saat ini semakin jarang ditemui, tapi bukan berarti tradisi ini telah punah. Di beberapa daerah, masih dapat dijumpai bangunan adat yang dilestarikan sebagai museum atau cagar budaya.

Hebatnya, ternyata rumah-rumah tradisional Indonesia yang beraneka jenis tidak hanya berada di daerah asalnya saja. Replika rumah adat bahkan dapat ditemukan di luar negeri, serupa dengan aslinya.

Bangunan tersebut ada yang dibangun oleh masyarakat setempat ada pula yang merupakan hadiah dari pemerintah daerah di Indonesia. Keberadaan macam-macam replika bangunan tersebut membuktikan bahwa budaya Indonesia dicintai oleh masyarakat internasional.

Berikut ini adalah daftar beberapa bangunan di luar negeri yang merupakan replika rumah tradisional di Indonesia.

1. Rumah Adat Batak di Jerman

rumah adat di indonesia

Berlokasi di Werpeloh, Jerman terdapat sebuah replika rumah adat Batak yang didirikan oleh Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpelohe. Rumah bernama Batakhaus tersebut didirikan oleh Pastor Matthäus Bergmann pada tahun 1978.

Pastor bersama masyarakat setempat dan Pemerintah Kota Werpeloh membangun rumah adat ini dengan menggunakan bahan-bahan lokal. Sebut saja penggunaan dinding kayu ek, atap ilalang, dan batu Hümmlinger.

Rumah ini kemudian ditetapkan sebagai tempat wisata dan ikon kota Werpeloh. Pengurus dan anggota yayasan yang seluruhnya warga negara Jerman pun sering mengadakan pentas budaya Batak di rumah tersebut.

Batakhaus juga dijadikan museum dengan diisi berbagai ornamen khas Batak dan Indonesia. Di dalamnya, pengunjung juga akan disuguhkan video penjelasan singkat tentang rumah Batak dan Danau Toba.

2. Rumah Adat Minangkabau di Belanda

rumah adat minangkabau

Bangunan replika rumah Gadang ini berada tersembunyi di Kralingse Bos, sebuah hutan kota di Rotterdam. Bangunan yang merupakan restoran dengan nama Minang Kabau ini tak jauh dari pusat kota Rotterdam.

Pintu masuknya berada di dekat danau buatan yang indah. Meski bernama Minang Kabau, restoran berkapasitas kira-kira 125 orang ini kebanyakan menyediakan masakan khas Jawa Timur.

Rumah Minang Kabau tempat restoran ini berada memiliki sejarah panjang. Mulanya bangunan ini digunakan untuk Colonial World Exhibition di Paris pada tahun 1931 di mana Belanda menjadi peserta. Setelah pameran usai, bangunan kemudian dipindahkan ke The Hague.

Pada tahun 1968, bangunan yang lama terbengkalai tersebut akhirnya dipugar dan ditempatkan di lokasinya saat ini. Malangnya, pemindahan tersebut menyebabkan beberapa bagian bangunan rumah adat menjadi tidak lengkap.

3. Pura Bali di Belgia

pura bali

Belgia memiliki bagian dari rumah adat Bali berupa Pura Bali dengan taman Kingdom Of Ganesha di bagian tengahnya. Bangunan ini didirikan sebagai penghormatan kepada bangsa Indonesia.

Kingdom of Ganesha berdiri di atas lahan seluas 4 hektare di Parc Paradisio, Brugelette, Belgia. Taman ini dibangun pada tanggal 20 Mei 2009 oleh CEO Parc Paradisio, Eric Domb dengan peresmian bernuansa upacara adat Bali.

4 Rumah Joglo di Slovenia

rumah joglo
goodnewsfromindonesia.id

Di Slovenia, tepatnya di Kebun Raya Arboretum, terdapat rumah Joglo yang merupakan sumbangan dari pemerintah daerah Yogyakarta. Sumbangan yang diberikan pada tahun 2013 tersebut merupakan simbol eratnya hubungan Indonesia dengan negara Eropa Tengah itu.

Rumah Joglo yang merupakan rumah adat suku Jawa di tempat tersebut disesuaikan dengan iklim setempat. Berbeda dengan daerah asalnya yang beriklim tropis. Di sekitar bangunan Joglo ini dipercantik dengan aneka tanaman hias yang dikonservasi dengan baik.

Itulah beberapa rumah adat di Indonesia yang dapat Anda jumpai di luar negeri. Semoga ke depannya tak hanya rumah adat yang tersebut di atas saja. Melainkan juga rumah adat Papua, Kalimantan, atau daerah lain yang dibuat replikanya di luar negeri.