Bahan Linen: 7 Fakta Menarik, Apa Saja?

Jika ada jenis kain dari serat alami, berciri khas kaku, serta dikenal hampir di seluruh penjuru dunia, itulah bahan linen. Kain yang satu ini begitu fleksibel dan fungsional. Penggunaannya dalam indristri garmen kini merambah luas, bukan hanya untuk membuat seprai atau bedding set.

Kini, linen juga digunakan untuk membuat beragam busana, mulai dari dress, gamis, kemeja, tunik, hingga blus. Bukan hanya itu, ada pula beberapa fakta menarik tentangnya. Apa saja? Simak yang satu ini untuk mengetahuinya.

Daftar Isi

Berusia Ribuan Tahun

Serat kain linen merupakan salah satu yang tertua di dunia. Penduduk Asia Tengah mulai memintal benang dan tali dari serat jenis linen sejak sekitar 30.000 SM. Baru 25.000 tahun kemudian, ditemukan cara menenun serat linen untuk berbagai macam kebutuhan.

Tanaman rami tumbuh subur di kawasan Timur Tengah pada masa itu. Masyarakatnya menemukan cara pengolahan batang linen menjadi serat-serat panjang yang kemudian dimanfaatkan untuk membuat benang dan tali, sampai pada akhirnya kain.

Situs History Of Clothing bahkan menyebutkan para arkeolog telah menemukan serat linen di sebuah gua prasejarah di Georgia. Ini pun menjadi bukti bahwa kain linen dari serat rami sudah mulai digunakan sekitar 36.000 tahun yang lalu.

Kain Pembungkus Mumi

Sejak sekitar 8.000 tahun yang lalu, bangsa Mesir mengenal linen. Biasanya dipakai untuk membuat jala dan layar kapal, serta tentunya busana. Kala itu, hampir seluruh masyarakat Mesir memakainya, tua-muda, pria-wanita, miskin-kaya, bahkan sampai yang tak bernyawa.

Benar, mumi Mesir juga menggunakan kain linen sebagai pembungkusnya. Jenazah orang meninggal dibersihkan di Sungai Nil, dikeringkan, dibaluri minyak wangi dan campuran lain, baru akhirnya dibungkus dengan perban dari serat linen.

Pembalut berlapis dua, di mana potongan kedua lebih lebar daripada yang pertama. Usai mumifikasi, jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti mati sebanyak dua atau tiga lapis. Baru kemudian ditempatkan dalam sarkofagus.

Bahan Baku Uang Dolar

Pada setiap lembar uang kertas Negeri Paman Sam yang beredar, seperempatnya terbuat dari linen import, sedang sisanya menggunakan katun. Ini berlaku untuk pecahan berapa saja, mulai $1 sampai $10.000.

Uang kertas Dolar dikenal memiliki tingkat keamanan tinggi hingga nyaris tidak bisa dipalsukan. Terdapat benang pengaman dan tanda air pada pecahan nominal $5 ke atas, juga komponen tambahan berupa pita keamanan mulai pecahan $100.

Terbuat dari 100% Bahan Alami

Sejatinya, bahan baku serat linen diambil dari bahan alami, yaitu batang tanaman rami, sama seperti bahan rayon yang menggunakan selulosa hasil ekstraksi bubur kayu. Tanaman ini dipanen setelah berusia sekitar 100 hari.

Proses pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman rami sampai ke akar-akarnya. Konon, cara ini menjadikan serat linen menjadi lebih kuat.

Hasil panen ditumbuk dan ditampi untuk merontokkan sisa tanaman. Serat diambil dari lapisan kedua di bawah kulit terluar batang rami. Proses perendaman dilakukan selama beberapa saat untuk mendapatkan lapisan berserat tersebut.

Selanjutnya, helai-helai serat akan muncul. Tampilannya menyerupai rambut bule yang berwarna blondie. Selanjutnya, serat-serat ini dikumpulkan potongan demi potongan, kemudian baru dipintal menjadi benang dan ditenun untuk membuat kain.

Secara keseluruhan, proses pembuatan linen lebih rumit daripada bahan twiscone yang seratnya dipelintir (twist) dengan metode tenun sederhana. Namun, itu berarti hasil akhirnya pun sangat jauh berbeda.

Punya Kekuatan Istimewa

Kuat, kelebihan utama dari serat linen. Kekuatannya mencapai 30% lebih tinggi daripada serat katun, tetapi juga sedikit kaku. Aslinya berwarna kuning muda (blondie) dengan penampilan sedikit berkilauan sekaligus halus saat disentuh.

Sampai ketika para arkeolog menemukan jasad mumi, kain linen masih membungkusnya dengan baik. Tentu ada beberapa kerusakan, tetapi jika melihat umur mumi yang mencapai ribuan tahun, bisa dibayangkan betapa kokohnya jalinan serat alami linen.

Kuncinya terletak pada tingkat kelembapan yang pas. Jika kain linen tetap dalam keadaan kering, kekuatannya nyaris tak tertandingi. Namun ketika terlalu sering terkena basah, permukaan material ini akan semakin lembut karena seratnya semakin lunak.

Harganya Mahal

Dulu kain linen juga dikenal sebagai lambang status sosial, baik oleh masyarakat Timur Tengah masa lalu, maupun bangsa Mesir era Firaun. Para bangsawan Mesir kerap mengenakan tunik dari serat linen warna hijau yang cukup langka kala itu.

Kain linen sebenarnya tergolong jenis material mewah. Namun seiring berjalannya waktu, banyak produsen mulai mencampurkan serat-serat sintetik dan menghasilkan kain linen dalam versi yang lebih murah.

Harga kain linen semisintetik termurah yang tercatat dari penelusuran di situs e-commerce adalah Rp32.000,00 per meter, tak jauh beda dengan harga bahan taiga kelas A. Sementara, untuk kain dari bahan linen import yang murni, harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Banyak Fungsinya

Pada poin-poin sebelumnya telah dipaparkan dengan jelas bahwa kain linen begitu beragam fungsinya.

  • Sebut saja yang pertama, yaitu benang dan tali, lalu pakaian, jala, layar kapal laut, sampai kain untuk membungkus jenazah yang diawetkan.
  • Bahkan lebih luas lagi, dipakai pada berbagai barang keperluan rumah. Di antaranya adalah seprai dan semua perlengkapan ranjang, tirai/gorden, tudung lampu, taplak meja, dan lain sebagainya.
  • Di kancah kesenian, para pelukis biasa memanfaatkan kanvas linen sebagai media gambar.
  • Begitu pula di bidang kesehatan di mana perban dari linen umum digunakan. Dan para wanita pun perlu tahu bahwa pembalut bulanan mereka juga mengandung serat linen.
  • Saat ini, di dalam negeri juga sudah mulai banyak busana muslimah dari material ini. Gamis bahan linen begitu mudah ditemukan, baik di pasar, toko pakaian, maupun situs-situs e-commerce terkemuka. Ini sama populernya dengan bahan wolfis untuk gamis muslimah.

Begitu istimewanya material kain yang satu ini. Serat linen terbuat dari bahan alami, batang tanaman rami yang hanya diproses dengan air, baik dari sumber maupun air hujan.

Ini membuat kain linen dapat terurai secara alami pula di dalam tanah, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Sungguh istimewa.

Namun sayangnya, itu hanya bisa terjadi jika tidak ada zat kimia apa pun yang dipakai selama proses produksi kain linen. Bahkan, itupun sejak serat linen masih dalam bentuk bibit tanaman rami.

Demikian tujuh fakta menarik tentang kain linen yang belum tentu diketahui oleh semua orang. Semoga bermanfaat!

Leave a Reply