Bahan Twiscone: 7 Keistimewaan Dibanding Jenis Kain Lainnya!

Kedinginan saat berada di ruang ber-AC? Anda perlu memakai baju hangat. Tak harus jaket atau sejenisnya. Asalkan berbahan tebal, baju saja cukup untuk menjaga suhu tubuh. Nah, Anda bisa mempertimbangkan busana yang terbuat dari bahan twiscone yang dikenal hangat.

Daftar Isi

Sekilas Tentang Nama Twiscone

Twiscone adalah nama lain dari twistcone. Di Indonesia, orang menyederhanakan istilah tersebut menjadi twiscone saja. Material ini seringkali disamakan dengan sifon karena bertekstur halus, tetapi pada dasarnya, twiscone lebih berbobot, lebih berat, dan lebih tebal daripada sifon.

Proses pembuatannya menggunakan serat yang dipelintir (twist) dengan metode tenunan sederhana. Meskipun sederhana, jaringan serat twiscone begitu rapat. Banyak produk jaket dan blazer yang menggunakan twiscone sebagai bahan dasarnya.

Keistimewaan Twiscone

Setiap jenis kain pasti memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang membuatnya dipilih sebagai bahan baku busana. Khusus untuk twiscone, terdapat tujuh hal istimewa yang dimilikinya. Apa saja keistimewaan tersebut? Anda dapat mengetahuinya melalui penjelasan berikut.

1. Tebal dan Hangat

Ketebalan kain ini cocok untuk jenis pakaian outer, kemeja-kemeja panjang, dan juga baju-baju outdoor yang biasa dipakai para pendaki gunung atau petualang.

2. Teksturnya Rapat

Serat-serat untuk membuat kain twiscone memang ditenun secara sederhana, namun cara tersebut dilakukan sedemikian rupa sehingga jalinannya kuat dan rapat. Kain ini menutup dengan sempurna, tidak transparan sehingga sering dipakai untuk membuat kerudung.

3. Tebal tetapi Ringan

Meskipun memiliki serat yang tebal, kain twiscone masih tergolong ringan di badan. Material ini begitu lunglai, jatuh, dan tidak kaku. Tak ada gangguan yang berarti saat Anda mengenakan baju gamis atau kerudung berbahan twiscone ini.

4. Tak Gampang Melar

Jaringan serat pada kain twiscone ditenun sedemikian rupa hingga menghasilkan tekstur yang rapat dan cukup kuat. Ini berarti twiscone tidak mudah berubah bentuk atau melar akibat terlalu sering dicuci dan dipakai.

5. Tahan Lama

Karena tak mudah berubah bentuk, otomatis pakaian yang terbuat dari material twiscone memiliki umur yang lebih panjang, serupa dengan bahan linen yang terkenal kuat dan tahan lama. Dengan demikian, pengeluaran untuk kebutuhan sandang pun bisa lebih dihemat.

6. Fleksibel Penggunaannya

Produk kain twiscone hadir dalam berbagai varian motif, warna, dan tingkat ketebalan. Salah satu jenis twiscone yang sering ditemukan adalah caltri.

Jika bahan taiga sering dimanfaatkan untuk membuat tas, jenis twiscone caltri biasa dipakai sebagai bahan baku untuk celana, gamis, kemeja, hijab, bahkan jaket dan blazer wanita.

7. Tidak Perlu Furing

Pakaian dari twiscone tidak membutuhkan lapisan furing karena kain ini sudah cukup tebal dan rapat, kecuali pada baju-baju khusus untuk cuaca dingin. Aplikasi furing malah akan membuat baju semakin panas.

Kekurangan Twiscone

Sejauh ini, banyak orang berpendapat bahwa karakter tebal dan hangatnya kain twiscone diperoleh dari pencampuran serat sintetik yang berlebihan. Tentu Anda tahu bagaimana buruknya sirkulasi udara pada serat sintetik. Serat ini nyaris tidak mampu menyerap keringat.

Sementara itu, cuaca di Indonesia relatif panas karena berada di kawasan khatulistiwa. Umumnya, orang Indonesia mulai merasa kedinginan pada temperatur udara di bawah 20 derajat Celsius. Dan tingkat suhu serendah itu hanya bisa dirasakan di daerah-daerah dekat pegunungan.

Lantas, bagaimana dengan Anda yang tinggal di kawasan dataran rendah? Tentu saja tak akan nyaman saat mengenakan baju berbahan tebal di tengah cuaca panas. Keringat yang mengucur deras dari pori-pori kulit tak mampu terserap dengan baik.

Kecuali Anda memang terbiasa dengan aktivitas fisik, keringat bercucuran akan membuat risih dan kurang percaya diri. Lebih jauh lagi, hal ini akan mengganggu aktivitas karena Anda terlalu sibuk mengelap keringat.

Oleh karena itu, mereka yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, tidak disarankan memakai busana dari material twiscone, kecuali pada waktu atau daerah tertentu, di mana suhu udara rendah dan cukup dingin.

Cara Membedakan Bahan Twiscone dengan Kain Lainnya

Tidak sedikit pembeli yang kesulitan mengetahui perbedaan antara twiscone dengan jenis kain lainnya. Apalagi, banyak pula yang berpendapat bahwa kain ini berkarakter mirip dengan sifon, hycon, bahkan balotelli, dan wolfis. Padahal dari teksturnya saja, sudah terlihat jelas bedanya.

Twiscone tak Tembus Pandang

Perbedaan sifon dan twiscone dapat dilihat dari transparansi antara keduanya. Memang, kedua jenis kain tersebut sama-sama memiliki tekstur serat yang rapat dan padat. Namun ketika dibentangkan, sifon akan tampak lebih menerawang daripada twiscone.

Tingkat Ketebalannya Sedang

Saat membandingkan twiscone dengan bahan hycon, Anda akan menemukan bahwa kain ini lebih tipis. Twiscone lebih tebal dari sifon, tetapi masih lebih tipis daripada hycon. Ketiganya punya ciri yang sama, yakni halus dan licin. Agar tahu bedanya, Anda harus merabanya sendiri.

Tekstur Permukaannya

Anda pun dapat dengan mudah mengetahui perbedaan bahan twiscone dan bahan wolfis. Permukaan dan tekstur ketiga jenis kain ini benar-benar tidak sama. Twiscone lebih halus daripada balotelli, tetapi tidak memiliki kekayaan warna sebanyak kain wolfis.

Anda bisa mendapatkan kain ini hanya dengan modal sebesar Rp20 ribu-an per meter. Lebar potongan kain twiscone yang dijual di pasaran biasanya mencapai 150 cm, sementara panjangnya bisa tidak terbatas, menyesuaikan dengan kebutuhan.

Jika Anda berencana membuat gamis sendiri atau memanfaatkan jasa penjahit terdekat, bahan twiscone yang dibutuhkan kuranglebih sepanjang 2 meter saja untuk gamis berukuran standar model A-line. Tak butuh banyak, bukan? Selamat berbelanja.

Leave a Reply