Bahan Wolfis: Bagaimana Karakternya? Cocok Buat Gamis?

Wolfis atau wool peach merupakan jenis kain berbahan serat alami, seperti katun dan sutra, yang dikombinasikan dengan serat sintetis. Di samping bahan balotelly yang cukup populer menjadi material garmen penutup aurat, bahan wolfis juga banyak dipakai untuk membuat baju-baju muslim.

Bahan wolfis dikenal memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan kain jersey. Keduanya memang sama-sama digunakan sebagai bahan dalam pembuatan busana untuk kaum muslim. Akan tetapi, kedua jenis kain tersebut mempunyai perbedaan pada segi ketebalannya.

Daftar Isi

Karakteristik Wolfis

Memahami karakteristik adalah modal awal yang sangat berguna untuk Anda yang hendak membuat, membeli atau bahkan berbisnis fashion. Berikut diantaranya:

Kain Tebal

Meski jenis kain satu ini tergolong tebal, wolfis masih lebih tipis daripada jersey. Hasil tenunan serat-serat lembut pada kain wolfis cukup rapat sehingga tidak transparan. Bahan ini juga dikenal kesat, tetapi juga tak mudah kusut dan mudah disetrika.

Terasa Ringan

Ketika memakai busana berbahan wolfis, Anda tak akan kegerahan karena material ini begitu ringan, lembut, dan nyaman. Perawatannya pun cukup mudah, tak membutuhkan perlakuan khusus, kecuali menghindarkannya dari suhu terlalu panas saat menyetrika.

Banyak Pilihan Warna

Dalam penggunaannya, kain wolfis cukup aplikatif dan fleksibel karena tersedia dalam berbagai varian warna. Namun, sebaiknya belilah kain sesuai kebutuhan dan usahakan tidak kurang. Corak warna kain ini sedikit berbeda pada setiap seri produksinya.

Harga Cenderung Murah

Selain itu, wolfis juga mempunyai kelebihan dari segi harga. Tak seperti bahan maxmara yang mahal, harga wolfis relatif terjangkau.

Sehingga, wolfis dapat menjadi solusi yang ekonomis, baik untuk kebutuhan konveksi maupun koleksi pribadi. Apalagi dengan begitu banyak pilihan produk wolfis yang beredar di pasaran.

Sayangnya, keunggulan dari segi harga ini pula yang menyebabkan kualitas kain ini menjadi tidak menentu. Produk wolfis bermerek A akan berbeda kualitasnya dengan merek lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya pembeli lebih berhati-hati kala memilih kain wolfis.

Jika Anda melihat produk wolfis murah di pasaran, pertimbangkan lebih lanjut sebelum melakukan pembelian. Pasalnya, bisa jadi kain tersebut tidak bermutu bagus. Belakangan ini, produk wolfis yang berkualitas cukup langka di pasaran. Kalaupun ada, harganya pasti lebih mahal.

Perbedaan Kualitas Kain Wolfis

Masyarakat garmen dan konveksi secara umum mengenal dua jenis bahan wolfis, yaitu varian premium dan varian murah. Kedua varian tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan, dapat dilihat dari selisih harga dan penampilan fisiknya.

Menurut penelusuran di salah satu situs e-commerce, ditemukan bahwa harga wolfis premium berada di atas angka Rp30 ribu-an per meter. Sementara untuk varian biasa, sebagian pedagang online menjualnya pada kisaran harga Rp10.000,00 sampai Rp25.000,00 per meter.

Namun, harga mungkin tidak sebanding dengan kualitasnya. Embel-embel premium pada produk wolfis yang dijual di toko, bisa saja dijadikan sebagai gimmick atau trik pemasaran saja. Untuk itu, sebaiknya Anda teliti lagi agar tidak kecewa akibat salah membeli produk.

Wolfis premium dan biasa sama-sama ringan dan jatuh. Permukaannya pun sama-sama halus dan lembut di kulit. Lantas, bagaimana cara mengetahui perbedaan kualitas antara wolfis premium dan biasa?

Tentu saja jawabannya adalah dengan cara melihat dan menyentuh kain tersebut secara langsung. Cobalah memandangnya sekilas. Apabila jeli, Anda pasti langsung bisa menyebut di mana letak ketidakmiripan itu. Jika belum ketemu, bergeserlah ke tempat yang lebih terang.

Di lokasi dengan penerangan yang baik, coba rentangkan masing-masing jenis kain tersebut, arahkan ke sumber cahaya. Selanjutnya, Anda akan mengetahui bahwa tekstur dari kedua jenis kain ini tidaklah sama.

Serat benang pada wolfis premium jauh lebih rapat daripada wolfis biasa. Jadi, ketika melihatnya di tempat terang, Anda dapat menemukan bahwa kain wolfis biasa tampak transparan atau menerawang. Serat halus pada varian ini pun juga terlihat kurang rapi jika diteliti lebih jauh.

Serat kain wolfis murah cukup longgar, juga tidak sekokoh wolfis premium. Jika diraba, varian murah terasa lebih kasar dan kesat. Pada varian wolfis premium, bahkan tetstur kain tidak akan tampak sama sekali.

Aplikasi Wolfis untuk Busana Gamis

Berbagai keunggulan pada kain wolfis membuatnya banyak dipakai untuk membuat busana muslim wanita. Selain beberapa kelebihan yang telah disebutkan di atas, jenis kain ini juga menonjol karena kemampuannya dalam menampilkan corak warna dan motif yang begitu kuat.

Wolfis berwarna kalem atau bermotif feminin cocok untuk dibuat gamis. Terlebih, gamis motif cukup populer saat ini di kalangan para hijabers. Dengan wolfis, gamis motif akan tampak lebih indah dan enak dipandang.

Seperti diketahui bahwa gamis lebih dikenal sebagai baju terusan atasan dan bawahan yang menjadi satu. Di Indonesia, istilah gamis dulunya sering dipakai untuk menyebut baju muslim pria dan wanita. Namun belakangan, gamis lebih identik dengan busana wanita muslimah.

Gamis sebenarnya berasal dari bahasa Arab, qomish, yang berarti pakaian terusan dari atas sampai mata kaki. Menurut KBBI daring, gamis diartikan sebagai pakaian panjang ala Pakistan, yakni baju yang panjangnya sampai ke paha atau lebih bawah sedikit.

Model baju gamis cukup sederhana. Hanya mengandalkan potongan kain memanjang, menjuntai dari leher hingga mata kaki. Bentuknya pun relatif lurus dan longgar dengan maksud supaya lekuk tubuh pemakainya dapat tersamarkan.

Atasan dan bawahan busana gamis merupakan satu kesatuan, sehingga biasanya dibuat dari potongan-potongan panjang. Alhasil, jenis baju muslimah yang satu ini menerapkan warna atau motif yang sama pada setiap bagian-bagiannya.

Baju gamis menjadi favorit banyak kaum hawa karena cukup fleksibel, dapat dipakai dalam situasi formal ataupun kasual. Wolfis pun dipilih karena memberikan sirkulasi udara yang baik, membuat pemakai gamis bebas dari gerah dan tidak mengeluarkan keringat berlebihan.

Namun, sejumlah kalangan menilai bahwa wolfis tidak cocok digunakan sebagai material dalam pembuatan busana muslimah.

Ini berkaitan dengan salah satu sifat bahan wolfis yang ringan dan jatuh, serupa dengan bahan twiscone. sehingga dikhawatirkan dapat memperlihatkan lekuk tubuh si pemakainya.

Leave a Reply