Bisnis Model Canvas: 9 Komponen Penting Dalam Bisnis!

Bisnis model canvas (BMC) merupakan suatu strategi manajemen yang terdiri dari sembilan komponen. Model ini diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya oleh Alexander Osterwalder dalam buku yang ia tulis dengan judul Business Model Generation.

Dalam karya tulisnya itu, Alexander Osterwalder menjabarkan suatu kerangka kerja simpel yang mewakili komponen-komponen krusial dalam bisnis. Secara singkat tetapi padat, kesembilan elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

Daftar Isi

1. Customer Segments

Bisnis Model Canvas - Customer Segments

Dalam menginisiasi bisnis model canvas, komponen pertama yang wajib dimiliki adalah customer segments (segmentasi konsumen).

Elemen ini fokus kepada segmen pelanggan yang nantinya menjadi target pasar kamu.

Contohnya, sebuah perusahaan jasa transportasi meluncurkan dua kelas layanan perjalanan darat, yaitu eksekutif bagi segmen pelanggan yang menginginkan fitur dan kenyamanan ekstra saat bepergian, serta ekonomi bagi segmen pelanggan yang mengutamakan harga yang lebih terjangkau.

Contoh lain adalah suatu stasiun TV yang menyiarkan acara ragam dan sinema elektronik untuk memenuhi permintaan segmen penonton yang menggemari masing-masing siaran tersebut.

Nah, untuk dapat menjawab kebutuhan dua segmen konsumen yang berbeda, kamu diharuskan mengetahui tiga informasi dari para calon customer kamu.

Ketiga informasi tersebut adalah customer job (pekerjaan pelanggan), customer gain (manfaat yang ingin didapat pelanggan), serta customer pain (masalah yang dialami pelanggan). Dari ketiganya, kamu dapat mengerucutkan kebutuhan segmen konsumen A, B, C, dan seterusnya.

2. Value Proposition

Bisnis Model Canvas - Value Proposition

Setelah menentukan segmentasi pelanggan, elemen berikutnya dalam bisnis model canvas adalah menawarkan kebermanfaatan produk usaha kamu untuk masing-masing segmen konsumennya. Hal ini disebut dengan value proposition (proposisi nilai konsumen).

Dengan segmen konsumen dan produk bisnis yang berbeda-beda, tentu saja value proposition-nya juga tak sama. Nah, elemen ini memberikan kesempatan untuk menjelaskan kekuatan yang membuat usaha kamu lebih unggul daripada kompetitor.

Ringkasnya adalah kebermanfaatan apa yang dapat kamu berikan bagi masing-masing segmen konsumen melalui produk usaha kamu?

Untuk menjawabnya, ada tiga poin yang harus kamu pertimbangkan, yaitu produk dan layanan, pain relievers (cara agar produk usaha kamu membuat masalah yang dialami pelanggan menjadi lebih ringan), serta gain creators (metode supaya produk bisnis kamu memberi manfaat kepada konsumen).

3. Channels

Bisnis Model Canvas - Channels

Bagaimana kamu dapat menyampaikan value proposition pada pelanggan dengan baik? Jawabannya adalah melalui komponen berikutnya dalam bisnis model canvas, yaitu channels (saluran).

Elemen ini ditujukan pada jalur distribusi yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan produk/jasa kamu kepada konsumen.

Sama halnya dengan marketing mix yang perlu mendesain proces, channels menjadi salah satu komponen bisnis model canvas yang penting karena berperan besar menentukan keberhasilan usaha kamu.

Nah, untuk menentukan saluran yang tepat, kamu harus menjawab beberapa pertanyaan terkait. Dua di antaranya adalah:

  • Bagaimana mengirimkan produk bisnis kamu ke konsumen?
  • Metode apa yang digunakan perusahaan untuk memberikan produk bisnis pada konsumen?
  • Apakah kamu tahu bedanya B2B dengan B2C? Lalu bisnis kamu memilih yang mana?

Mengingat luasnya geografis Indonesia, ada beberapa jenis saluran distribusi yang bisa kamu manfaatkan. Berikut diantaranya.

  • Konvensional: produsen > distributor > agen > konsumen
  • Reseller: produsen  > reseller/dropshipper/affiliate >konsumen
  • Online:  produsen > website/sosial media/marketplace/whatsapp > kurir > konsumen
  • Offline: produsen > toko/lapak > konsumen

4. Customer Relationship

Bisnis Model Canvas - Customer Relationship

Customer relationship (hubungan konsumen) adalah ikatan yang dijalin oleh perusahaan dengan konsumennya. Elemen bisnis model canvas ini tidak mudah dilakukan mengingat para pelanggan kamu memiliki karakter yang tidak sama satu dengan yang lainnya.

Wajib bagi kamu untuk mengetahui cara-cara mengambil hati calon konsumen serta membuat pelanggan setia makin betah dan bertahan.

Tentu saja, cara kamu menghubungi mereka, misalnya memanfaatkan sosial media untuk berinteraksi, bertatap muka, hanya melalui sambungan telepon, atau via pertemuan virtual, menentukan langkah yang dapat diambil dalam menjaga hubungan tersebut.

Tak kalah penting, kamu juga perlu uptodate dengan stategi pemasaran yang terus berkembang. Adanya kemajuan teknologi membuat hubungan terhadap konsumen juga semakin berbeda.

Penjagaan yang intensif dan ketat sangat diperlukan agar kamu tak kehilangan para pengguna produk bisnis dan menyerahkan mereka pada kompetitor.

5. Key Activities

Bisnis Model Canvas - Key Activities

Seluruh kegiatan yang dilakukan bisnis kamu untuk menghasilkan produk/jasa bagi konsumen dinamakan key activities (aktivitas yang dijalankan). Pertanyaan utamanya adalah apa saja yang termasuk ke dalamnya?

Setelah itu, ajukan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan waktu, keahlian, distribusi produk, strategi, sumber daya, dan lain-lain.

Selesai menjawab semuanya, kamu akan menemukan key activities yang perlu dilakukan, misalnya berkonsultasi dengan ahli, mendesain, mengembangkan situs perusahan, berkendara, dan sebagainya.

Elemen bisnis model canvas ini menjaga kamu, usaha, serta perusahaan tetap pada tujuan awal untuk menghasilkan produk/jasa dengan kualitas terbaik yang akan diberikan kepada konsumen. Umumnya, komponen ini dibagi menjadi tiga poin, antara lain produksi, pemecahan masalah, serta jaringan/platform.

6. Key Resources

Bisnis Model Canvas - Key Resources

Untuk menjalankan key activities, kamu memerlukan sarana praktikal yang disebut dengan key resources (sumber daya). Dengan kata lain, elemen bisnis model canvas ini merujuk pada alat-alat, perlengkapan, media, fasilitas, atau apa saja yang dibutuhkan perusahaan kamu untuk menjalankan bisnisnya.

Umumnya, key resources diklasifikasi menjadi empat poin.

  • Intelektual, contohnya adalah pengetahuan tenaga ahli, merek dagang, hak cipta, serta paten
  • Fisik, contohnya adalah kendaraan, gedung, jaringan distribusi, serta mesin
  • Keuangan, contohnya adalah saldo tunai, jalur kredit, dan lain-lain
  • Sumber daya manusia, contohnya adalah staf dan orang-orang yang menjadi key resources utama, misalnya bagi bisnis yang bergerak di bidang pengetahuan intensif dan industri kreatif

Key rosources ini juga sangat berkaitan dengan analisis SWOT yang banyak digunakan oleh perusahaan, dengan memadukannya diharapkan lebih mudah untuk tetap relevan dalam perkembangan industri.

7. Key Partnership

Key Partnership

Saat mengeksekusi key activities, key partnership (kerja sama) umumnya terbentuk dengan alami. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pelaku bisnis lain yang terlibat dengan kamu dan perusahaan dalam menjalankan usaha.

Misalnya, seorang kepala koki pasti juga berhubungan dengan penjual daging, pemasok telur, pembuat roti, dan lain-lain tiap waktu. Nah, kemitraan atau hubungan yang terjalin dengan orang lain dalam upaya menjalankan bisnis ini dinamakan key partnership.

Elemen ini meliputi poin-poin, seperti pihak-pihak yang membuat dan menjual produk sampingan, alasan memilih pemasok tertentu, peran ahli dalam bisnis perusahaan, dan lain-lain.

8. Revenue Streams

Revenue Streams

Revenue streams (sumber pendapatan) didefinisikan sebagai metode yang digunakan bisnis kamu untuk mengubah produk/jasa menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Artinya, setelah kamu menawarkan kebermanfaatan pada pelanggan melalui produk bisnis, sudah sewajarnya jika kamu juga menerima timbal baliknya, bukan? Dalam dunia usaha, timbal balik tersebut berupa pendapatan atau profit.

Banyak cara yang dapat diterapkan untuk mendapatkan profit. Contohnya adalah menjual produk/jasa, menjalankan sistem membership, menjadikan bisnis sebagai wadah iklan untuk brand lain, dsb.

9. Cost Structure

Cost Structure

Komponen terakhir dari bisnis model canvas adalah cost structure (struktur biaya) yang merujuk pada pemetaan pengeluaran. Elemen ini mewajibkan kamu untuk memastikan bahwa dana yang keluar dalam menjalankan bisnis harus efektif dan efisien dengan omset yang kamu terima.

Dengan kata lain, hal ini berhubungan dengan pengelolaan biaya secara produktif sehingga menghemat pengeluaran dan meminimalisasi kemungkinan rugi. Tentu saja, kamu dan perusahaan membutuhkan pembukuan dan laporan keuangan yang tepat.

Poin-poin yang dapat kamu jawab untuk membantu cost structure di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Apakah ada biaya tambahan untuk menjalankan bisnis, seperti yang berkaitan dengan hukum dan asuransi?
  • Berapa yang dibutuhkan untuk menggaji setiap orang yang terlibat?
  • Berapa fix cost (sewa tempat, listrik, air, internet dll) dari usaha yang kamu jalankan?
  • Berapa variabel cost nya (hpp atau kebutuban yang menunjang key activities)?

Bisnis model canvas dapat membantu membuat rencana usaha yang baik, sehingga kamu dapat lebih mudah membuat rencana dan KPI lebih terstruktur dan rasional.

Leave a Reply