Personal Branding: 5 Strategi yang Layak Kamu Coba!

Personal branding adalah strategi untuk menciptakan dan menyampaikan citra diri dengan karakter tertentu kepada publik. Dengan kata lain, seseorang tersebut membentuk nilai pribadinya sesuai dengan bagaimana ia ingin dilihat oleh orang lain.

Kenapa personal branding itu penting? Ketika seseorang memberikan label pribadi, ia tengah membangun kredibilitas, mengembangkan kepercayaan orang lain terhadapnya, serta memperluas koneksi. Jika hal ini sedemikian krusial, bagaimana cara membangunnya?

Daftar Isi

1. Mengenali Kekuatan Diri

Mengenali Kekuatan Diri

Jika tujuannya adalah agar orang lain melihat nilai-nilai tertentu dari diri, tentu kamu harus memperlihatkannya dengan sengaja.

Untuk itu, mengenali kekuatan pribadi adalah langkah pertama dalam hal personal branding. Kenali dahulu apa saja yang menjadi kelebihan kamu, lalu perlihatkan hal tersebut pada publik.

Namun, yang menjadi permasalahan adalah kebanyakan orang sangar cepat mendata kelemahan dirinya tetapi mengambil waktu cukup lama untuk menyebutkan kekuatannya. Apakah kamu juga demikian?

Kamu dapat mengenali kelebihan yang dimiliki dengan membuat beberapa pertanyaan dengan daftar berikut.

  • Keahlian apa yang kamu kuasai?
  • Apa yang sering didengar dari orang lain tentang kamu?
  • Pekerjaan apa yang terus-menerus memerlukan tenaga kamu?
  • Aktivitas apa yang dapat kamu lakukan selama berjam-jam tanpa bosan atau lelah?

Kamu dapat menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan tersebut atau menanyakannya pada orang-orang terdekat. Terkadang, ada sifat atau kebiasaan yang tidak kamu sadari yang justru dipahami oleh mereka.

2. Merancang USP

usp canvas

Keunggulan yang terdapat dalam diri dan membuat kamu berbeda dengan individu lainnya dinamakan dengan USP (unique selling point/proposition). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa USP bisa dirancang setelah kamu mengenali hal-hal yang menjadi kekuatan pribadi.

Misalnya saja, kamu menyadari bahwa selama ini orang-orang sering memuji cara kamu berpakaian. Di samping itu, kamu juga senang menyapa siapa saja yang ditemui. Nah, jadikan ‘modis’ dan ‘ramah’ sebagai USP dan tonjolkan hal-hal ini sebagai personal branding kamu.

3. Menentukan Target Market

Menentukan Target Market

Telah disebutkan sebelumnya bahwa personal branding membantu kamu membangun kredibilitas (kepercayaan orang lain terhadap) diri sendiri. Yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua orang termasuk ‘orang lain’ dalam kasus ini.

Personal brand kamu akan lebih terlihat oleh mereka yang menjadi target pasar kamu atau pihak-pihak yang memang ingin kamu jangkau. Maka, menentukan sasaran audiens menjadi langkah berikutnya setelah merancang USP.

Penentuan ini memengaruhi poin-poin yang harus kamu lakukan untuk menguatkan personal branding kamu.

4. Memilih Media untuk Public Relation

Personal branding melalui facebook

Setelah target audiens ditetapkan, saatnya kamu membangun relasi dengan mereka (public relation, PR) melalui beragam sarana. Tujuannya adalah mempresentasikan personal branding kamu di mata mereka.

Yang mudah dijangkau dan sesuai dengan realita saat ini tentu saja adalah media dengan basis internet, seperti Youtube, Instagram, Tiktok, dan blog.

Opsi untuk menggunakan satu, beberapa, atau bahkan semua media bergantung pada keperluan, target pasar, serta bidang pekerjaan kamu. Untuk itu, kamu perlu melakukan riset terlebih dahulu.

Youtube

Personal branding melalui youtube

Youtube telah menjadi sebuah media yang sering diakses oleh pengguna internet. Tren kontennya terus mengalami perkembangan hingga kamu kini mengenal istilah vlog yang diambil dari kata video dan blog.

Jika sebelumnya orang-orang banyak menuliskan pendapat, cerita, dan aktivitas harian pada sebuah blog, kini konten tersebut dikemas menjadi sebuah video dan dinamakan vlog. Unggahan-unggahan berjenis vlog memiliki kepopulerannya sendiri yang konsepnya diadopsi oleh banyak pengguna Youtube.

Nah, kamu juga dapat memanfaatkan konten vlog sebagai media untuk melaksanakan tugas-tugas PR. Tampilkan USP kamu dalam vlog-vlog tersebut untuk memperkuat personal branding.

Instagram

Personal branding melalui instagram

Menjalin hubungan dengan target audiens melalui Instagram juga amat layak dipertimbangkan mengingat jumlah pengguna media sosial ini terus meningkat tiap tahunnya.

Kamu tidak perlu melakukannya hingga setara dengan selebritas Instagram (selebgram) yang memiliki tim khusus humasnya sendiri, tetapi tak ada salahnya meniru cara mereka dalam mengelola akun dengan efektif, konsisten, dan strategis.

  1. Konten – Konten dalam Instagram berupa foto dan video. Sebelum mengunggah konten, pastikan foto atau video pilihan kamu memuat elemen-elemen yang merepresentasikan USP kamu. Maka, perhatikan riasan wajah, gaya berpakaian, momen, filter, aksesori, tempat, dan lain-lain yang terpotret di dalamnya. Setelah itu, tambahkan keterangan di bawah foto atau video dengan kata-kata yang mencerminkan kepribadian kamu.
  2. Frekuensi unggahan – Seberapa sering kamu mengunggah konten menjadi faktor pendukung berikutnya. Makin banyak konten yang diunggah, makin tinggi frekuensi target audiens melihat kamu.
  3. Analisis SWOT Karena kamu menjadi staf humas bagi diri sendiri, menganalisis strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) pribadi wajib dilakukan.

Dengan mengetahui keempat elemen ini, konten yang diunggah akan memiliki dasar yang strategis dan bukan sekadar asal unggah.

Tiktok

Personal branding melalui tiktok

Meski kontennya sama-sama berupa video, Tiktok berbeda dengan dua medsos sebelumnya. Aplikasi ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk membuat dan menyunting sendiri video tersebut dengan fitur efek khusus dan musik latar.

Durasi tiap video relatif lebih singkat dibandingkan dengan Youtube dan Instagram, yaitu hanya 30–60 detik. Meski demikian, efek yang ditimbulkan dapat membuat kamu viral jika konten dikemas dengan tepat dan menarik.

Tiktok terasa tepat dimanfaatkan jika target audiens kamu adalah generasi milenial.

Blog

Personal branding melalui blog

Era menulis konten dalam blog belum berakhir meskipun video dengan segala fitur canggihnya sudah menggurita seperti yang telah disinggung di atas. Maka, manfaatkan juga blog sebagai sarana PR, terutama jika kamu adalah seorang penulis dengan target audiens penyuka tulisan.

Untuk membuat tugas-tugas PR tereksekusi dengan efektif melalui blog, perhatikan hal-hal berikut ini.

  • Berita – Cari berita yang relevan dengan USP, lalu tuliskan sebuah konten blog mengenai topik yang sama dari sudut pandang kamu. Jika tidak ada satu pun yang sesuai, kamu dapat membuatnya sendiri.
  • Foto – Karena kamu membangun citra melalui internet, foto diri menjadi hal yang amat penting. Selain sebagai perwakilan identitas di platform media sosial, biografi blog kamu juga membutuhkannya.
    Agar memiliki foto yang menarik dan terlihat profesional, sebaiknya kamu menggunakan jasa ahli juga. Jangan lupa untuk mencari fotografer yang portofolionya sesuai dengan tujuan personal branding kamu.
  • Logo – Sekalipun kamu mulai membangun citra diri dengan dana dan staf yang terbatas, logo berdesain rapi harus menjadi prioritas. Usahakan sedapat mungkin untuk menyerahkan desainnya pada ahli desain grafis alih-alih membuatnya sendiri.
    Nantinya, logo ini akan turut menghiasi konten blog kamu. Upayakan agar simbol representasi citra diri ini selalu terlihat pada tiap tulisan yang kamu publikasikan.

5. Membuat Konten yang Bermanfaat

Membuat Konten yang Bermanfaat

Langkah terakhir, yaitu tentu saja mengangkat citra diri melalui konten yang bermutu dan bermanfaat. Kesampingkan saja tren tanpa edukasi yang beredar di dunia maya, misalnya konten dengan konsep ‘menipu’ atau prank yang hingga kini masih banyak diadopsi oleh youtuber, selebgram, atau tiktoker.

Jadi, bukan hanya sekadar ‘membuat konten’ yang membangun citra melainkan juga memberikan manfaat bagi audiens.

Nah, saat kelima langkah terstruktur di atas diterapkan dengan baik, kamu akan dapat menciptakan personal branding dengan sukses.

Leave a Reply